Perasaan yang Belum Dijawab Tuhan
“Karena itu aku menanti-nantikan TUHAN; jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya.” — Mazmur 130:5
Pengantar
Ada kalanya kita menaruh perasaan terdalam kita di hadapan Tuhan: perasaan cinta, harapan, kerinduan, luka, dan air mata. Kita datang dengan doa yang tulus, menanti jawaban-Nya. Tapi hari-hari berlalu, dan... Tuhan belum juga menjawab.
Apakah Tuhan tidak peduli? Apakah Ia diam? Atau justru, ada maksud indah di balik semua itu?
1. Tuhan Tidak Pernah Abaikan Perasaan Kita
Tuhan menciptakan kita dengan hati dan emosi. Itu artinya, perasaan kita penting di hadapan-Nya. Bahkan saat kita merasa orang lain tidak mengerti isi hati kita, Tuhan tahu dan memahami lebih dalam daripada kita sendiri.
“Engkau menghitung langkahku mengembara, air mataku Kau taruh dalam kirbat-Mu.” (Mazmur 56:9)
2. Diam Tuhan Bukan Berarti Ia Tidak Bekerja
Ketika Tuhan tampak diam, sebenarnya Dia sedang bekerja di balik layar. Ia sedang memproses kita. Kadang bukan jawabannya yang perlu datang lebih cepat, tetapi kita yang perlu dibentuk lebih dulu agar siap menerima jawabannya.
“Segala sesuatu indah pada waktunya.” (Pengkhotbah 3:11)
3. Perasaan Tidak Selalu Menjadi Petunjuk
Terkadang kita terlalu yakin bahwa perasaan kita pasti benar dan layak dijawab sesuai keinginan kita. Tapi Tuhan tidak menjawab berdasarkan apa yang kita rasa, melainkan apa yang terbaik menurut-Nya. Dia tahu masa depan, kita tidak.
4. Penundaan Bukan Penolakan
Jangan buru-buru menganggap Tuhan menolak kita hanya karena belum menjawab. Mungkin jawaban-Nya adalah "belum sekarang", bukan "tidak". Mungkin Tuhan sedang melindungi kita dari sesuatu yang kita belum mengerti sekarang, tapi akan kita syukuri nanti.
5. Dalam Penantian, Iman Diuji dan Dikuatkan
Tuhan mengizinkan kita menanti bukan untuk menyiksa, tapi untuk membentuk iman. Iman yang sejati tidak hanya percaya saat semuanya jelas, tetapi juga saat semuanya gelap dan Tuhan belum bicara.
“Berbahagialah orang yang percaya, sekalipun tidak melihat.” (Yohanes 20:29)
6. Serahkan, Bukan Sekadar Minta
Daripada terus memaksa Tuhan untuk menjawab sesuai kehendak kita, mari kita belajar berkata: “Tuhan, bukan kehendakku, tapi kehendak-Mu jadilah.” Menyerahkan perasaan bukan berarti mengabaikannya, tetapi mempercayakan sepenuhnya ke tangan-Nya.
Penutup: Tuhan Tidak Lupa Akanmu
Jika hari ini kamu sedang menunggu jawaban Tuhan atas perasaanmu — entah itu perasaan cinta, kesepian, harapan yang belum jadi kenyataan — jangan menyerah. Tuhan sedang bekerja, membentuk, dan menyiapkan sesuatu yang lebih indah dari yang bisa kamu bayangkan.
Doa:
Tuhan, aku menyerahkan semua rasa yang ada di hatiku — yang belum terjawab, yang belum pasti, yang kadang menyakitkan. Bentuk aku untuk menjadi pribadi yang lebih sabar, lebih percaya, dan lebih taat pada waktu-Mu. Amin.

0 Komentar