Judul: Pemuda yang Terpanggil
Abstrak:
Artikel ini membahas tentang panggilan Tuhan kepada pemuda untuk mengambil bagian dalam pelayanan dan pengabdian kepada-Nya. Dalam konteks zaman modern yang penuh tantangan, pemuda dipanggil untuk tetap setia, memiliki integritas, dan menjadi terang di tengah dunia. Penelitian ini menggunakan pendekatan teologis dan refleksi naratif berdasarkan pengalaman pelayanan di lingkungan Gereja The Salvation Army. Hasil dari tulisan ini menunjukkan bahwa keterpanggilan pemuda bukan hanya sebagai bentuk kesalehan pribadi, tetapi juga sebagai kontribusi nyata dalam kehidupan bergereja dan bermasyarakat.
Kata Kunci: Pemuda, panggilan, pelayanan, The Salvation Army, gereja
Pendahuluan:
Di tengah derasnya arus globalisasi dan pengaruh budaya sekuler, banyak pemuda kehilangan arah dan identitas rohani mereka. Namun, di tengah situasi itu, Tuhan tetap memanggil generasi muda untuk menjadi pelayan dan saksi-Nya. Artikel ini mencoba menguraikan makna keterpanggilan seorang pemuda dalam pelayanan, khususnya dalam konteks pelayanan The Salvation Army. Dengan dasar Alkitab dan pengalaman spiritual, tulisan ini mengajak para pembaca, khususnya pemuda, untuk merenungkan kembali tujuan hidup dalam terang firman Tuhan.
Tinjauan Pustaka:
Berbagai literatur teologi pastoral dan pengembangan kepemudaan menekankan pentingnya peran pemuda dalam pembaruan gereja. John Stott dalam "Issues Facing Christians Today" menyoroti bahwa pemuda adalah jembatan masa depan gereja. Sementara itu, penelitian dari Barna Group juga menunjukkan bahwa keterlibatan aktif pemuda dalam pelayanan berdampak besar bagi pertumbuhan rohani dan kepemimpinan gereja masa depan.
Metode Penelitian:
Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah refleksi teologis dan naratif. Penulis merefleksikan pengalaman pribadi dalam pelayanan, dikaitkan dengan studi literatur dan teks-teks Alkitab yang relevan, seperti 1 Timotius 4:12 dan Yeremia 1:7.
Hasil dan Pembahasan:
Refleksi menunjukkan bahwa keterpanggilan bukan soal usia, melainkan kesiapan hati. Pemuda yang terpanggil akan:
Memiliki kerinduan untuk melayani.
Mau belajar dan dibentuk.
Mengembangkan kehidupan rohani yang sehat.
Berani menjadi saksi di lingkungan sekitarnya.
Dalam pengalaman pelayanan The Salvation Army, ditemukan banyak pemuda yang rela meninggalkan kenyamanan demi menjalani kehidupan sebagai prajurit Kristus. Ketaatan dan semangat juang menjadi ciri utama mereka.
Kesimpulan:
Pemuda yang terpanggil adalah mereka yang bersedia menjawab suara Tuhan dengan sepenuh hati. Mereka bukan hanya aset masa depan gereja, tapi juga pelayan masa kini. Oleh karena itu, gereja perlu memberi ruang, mendampingi, dan memperlengkapi mereka dengan pembinaan rohani dan kesempatan pelayanan nyata.
Daftar Pustaka:
Stott, John. Issues Facing Christians Today. Zondervan, 2006.
Barna Group. The State of Youth Ministry. Barna Research, 2016.
Alkitab. LAI. 2002.
Rumbayan, S. Pemuridan dan Kepemimpinan Pemuda. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2017.

0 Komentar