![]() |
| Foto Devosi Bersama Staf Staf Wahana Visi Indonesia Di Nias Selatan Teluk Dalam |
Langkah Awal Membuka Wawasan Baru di Wahana Visi Indonesia
Oleh Noverson Halawa – 17 Tahun | Pelayan Tuhan dan Calon Ketua Forum Anak Desa Onohondro
“OUR VISION FOR EVERY CHILD, LIFE IN ALL ITS FULLNESS.”
Tulisan besar itu terpampang jelas di dinding kantor Wahana Visi Indonesia saat pertama kali saya duduk di salah satu meja bersama tim hebat yang sudah lama berkarya. Rasanya seperti mimpi, ketika seorang anak muda berusia 17 tahun dari desa kecil Onohondro bisa ikut dalam momen seperti ini. Saya masih ingat hari itu, saya datang dengan penuh percaya diri, membawa semangat dan iman.
Dari Bala Keselamatan ke Ruang Baru Pelayanan
Saya bukan siapa-siapa. Bukan staf tetap, bukan pegawai, bahkan belum layak disebut bagian resmi dari WVI. Tapi saya datang sebagai pelayan Tuhan dari Korps Onohondro Bala Keselamatan, dan juga sebagai anggota aktif Forum Anak Desa Onohondro (FAD). Dari situlah langkah kecil ini dimulai.
Saya hanya seorang anak muda yang punya kerinduan: belajar, berkembang, dan melayani lebih luas. Saat pertama kali masuk kantor Wahana Visi Indonesia, saya tidak membawa gelar atau pengalaman panjang—saya hanya membawa hati yang mau belajar dan hidup yang mau melayani.
Devosi Pertama di WVI: Suara Kecil Tapi Nyata
Hari itu saya diberi kesempatan untuk membuka devosi. Sungguh, saya belum pernah sedekat ini dengan ruang kerja organisasi besar seperti ini. Tapi saya percaya bahwa umur bukanlah penghalang untuk menyampaikan Firman dan kasih Tuhan. Saya ambil gitar saya, dan menyanyikan lagu pujian. Saat itu, saya merasa Tuhan sedang membukakan pintu—pelan tapi pasti.
Wahana Visi: Rumah Baru Bagi Wawasan
Saya selalu berpikir bahwa pelayanan hanya terbatas di gereja atau mimbar. Tapi lewat kehadiran saya di kantor WVI, saya mulai sadar bahwa pelayanan bisa hidup lewat advokasi, pendidikan, perlindungan anak, dan kerja nyata yang membangun desa.
Saya yang awalnya hanya tahu pelayanan lewat sapu dan mimbar, kini mulai melihat pentingnya wawasan—pentingnya memahami dunia anak, kebijakan, dan suara yang membangun.
Masih Proses, Tapi Saya Yakin Ini Awal Baik
Saya belum hebat. Masih banyak yang saya tidak tahu. Tapi satu hal yang saya yakini: Tuhan sedang mengarahkan langkah saya.
Sebagai calon Ketua Forum Anak Desa Onohondro, saya mulai belajar menyuarakan aspirasi anak-anak. Saya mulai berani bicara, mulai belajar tentang kebijakan, mulai menyadari bahwa perubahan tidak bisa ditunggu, tapi dimulai dari keberanian untuk melangkah.
Bersama Wahana Visi Indonesia, saya menemukan ruang untuk belajar. Saya tidak tahu akan jadi apa besok—tapi hari ini, saya mau setia di proses ini.
Kesimpulan
- WVI bukan sekadar organisasi, tapi tempat belajar hidup dan memberi arti.
- Devosi pertama di usia muda adalah bukti bahwa keberanian melangkah membuka jalan.
- Pelayanan itu luas. Dan saya ingin terus berjalan di dalamnya, walau perlahan.
- Perjalanan ini masih panjang. Tapi saya tidak sendiri.
![]() |
| Teluk Dalam 25-Juli-2025 |


0 Komentar